Ketika hidup terasa berat dan uang semakin menipis, banyak orang yang merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton. Hal ini juga dialami oleh Kusunoki, seorang pemuda berusia 20 tahun yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam keadaan putus asa, ia terpaksa menjual barang-barang terakhir yang dimilikinya hanya untuk mendapatkan makanan. Namun, saat ia berada di titik terendah, seorang pemilik toko tua memberinya saran yang tidak biasa: sebuah tempat yang konon membeli masa hidup, waktu, dan kesehatan. Meskipun skeptis, rasa ingin tahunya mendorongnya untuk mengunjungi toko tersebut.
Setelah tiba di toko yang dimaksud, Kusunoki merasa hancur ketika mengetahui bahwa nilai masa hidupnya hanya sekitar tiga ratus ribu yen. Dalam keadaan terdesak, ia memutuskan untuk menjual 30 tahun dari kehidupannya dengan harga sepuluh ribu yen per tahun. Keputusan ini membuatnya hanya memiliki waktu tiga bulan tersisa untuk hidup. Setelah pulang dengan uang yang didapat, Kusunoki dihadapkan pada kenyataan baru ketika Miyagi, seorang pegawai toko yang ia temui sebelumnya, datang menemuinya. Miyagi bertugas untuk mengawasi Kusunoki hingga tiga hari terakhir hidupnya, dan dari sinilah petualangan emosional Kusunoki dimulai.
Konflik dan Perjuangan
Setelah menjual sebagian besar masa hidupnya, Kusunoki harus menghadapi berbagai konflik batin dan penyesalan yang menghantuinya. Tiga bulan yang tersisa bukan hanya tentang waktu yang singkat, tetapi juga tentang bagaimana ia ingin menghabiskannya. Dalam perjalanan ini, ia berusaha untuk menemukan makna sejati dari hidupnya, yang sering kali terabaikan dalam kesibukan sehari-hari.
Berikut adalah beberapa tema yang diangkat dalam manga ini:
- Penyesalan: Kusunoki harus berhadapan dengan keputusan-keputusan yang telah ia buat di masa lalu, dan bagaimana keputusan tersebut memengaruhi hidupnya saat ini.
- Nilai Hidup: Kisah ini menggugah pembaca untuk merenungkan apa yang sebenarnya memberi nilai pada hidup mereka. Apakah itu uang, cinta, atau pengalaman?
- Persahabatan dan Keluarga: Hubungan yang terjalin antara Kusunoki dan orang-orang di sekitarnya menjadi sangat penting, terutama saat ia menyadari betapa berharganya waktu yang dihabiskan bersama mereka.
Karakter Utama
Selain Kusunoki, karakter lain yang berperan penting dalam cerita ini adalah Miyagi. Sebagai pengawas yang ditugaskan untuk mengawasi Kusunoki, Miyagi membawa perspektif baru tentang kehidupan dan kematian. Interaksi antara keduanya menjadi salah satu daya tarik utama dari manga ini, di mana mereka saling belajar dan tumbuh bersama meskipun dalam situasi yang suram.
Pesan Moral
Jumyou wo Kaitotte Moratta. Ichinen ni Tsuki, Ichimanen de. menyampaikan pesan yang kuat tentang pentingnya menghargai waktu dan hidup. Setiap detik yang kita miliki adalah berharga, dan manga ini mengajak pembaca untuk tidak menunggu hingga terlambat untuk menyadari hal tersebut. Ketika Kusunoki menyadari bahwa hidup bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang pengalaman dan hubungan, ia mulai mengubah cara pandangnya.
Kesimpulan
Dengan alur cerita yang mengharukan dan karakter yang mendalam, Jumyou wo Kaitotte Moratta. Ichinen ni Tsuki, Ichimanen de. adalah sebuah manga yang patut dibaca oleh remaja dan dewasa muda. Kisah ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang hidup, penyesalan, dan apa yang benar-benar penting. Jika kamu mencari sebuah cerita yang bisa membuatmu merenung dan merasakan emosi yang mendalam, manga ini adalah pilihan yang tepat.