Hige wo Soru. Soshite Joshikousei wo Hirou adalah sebuah manga yang mengisahkan perjalanan emosional dan hubungan tak terduga antara seorang pekerja kantoran dan seorang gadis SMA. Cerita ini dimulai dengan Yoshida, seorang pria dewasa yang telah lama menyimpan perasaan terhadap rekan kerjanya, Airi Gotou. Setelah menunggu selama lima tahun, akhirnya Yoshida mendapatkan kesempatan untuk berkencan dengan Airi. Namun, harapannya hancur ketika pengakuannya ditolak dengan tegas. Dalam keadaan mabuk dan kecewa, Yoshida pulang ke rumah, dan di sinilah petualangan yang tak terduga dimulai.
Di tengah perjalanan pulang, Yoshida menemukan seorang gadis SMA yang duduk di pinggir jalan. Gadis tersebut, yang bernama Sayu Ogiwara, sedang mencari tempat untuk menginap semalam. Dalam keadaan putus asa, Sayu berusaha menggoda Yoshida, tetapi meskipun ada ketertarikan, Yoshida menolak tawarannya. Namun, ia tetap mengundang Sayu untuk tinggal di apartemennya. Dari sini, kisah mereka berdua mulai berkembang, membentuk ikatan yang unik dan menyentuh.
Karakter Utama
Dalam manga ini, terdapat dua karakter utama yang menjadi fokus cerita. Masing-masing memiliki latar belakang dan motivasi yang berbeda, namun keduanya saling melengkapi satu sama lain.
- Yoshida: Seorang pekerja kantoran berusia dewasa yang mengalami patah hati. Dia adalah sosok yang bertanggung jawab dan berusaha menjaga jarak dari godaan Sayu, meskipun hatinya sedang terluka. Yoshida berusaha untuk menemukan makna baru dalam hidupnya setelah ditolak oleh Airi.
- Sayu Ogiwara: Gadis SMA yang melarikan diri dari rumahnya di Hokkaido. Selama enam bulan terakhir, Sayu telah berjuang untuk bertahan hidup dengan cara yang tidak biasa. Dia memiliki kepribadian yang ceria namun juga menyimpan banyak luka emosional. Sayu berusaha menemukan tempat yang aman dan orang yang bisa dia percayai.
Hubungan yang Berkembang
Setelah Sayu tinggal di apartemen Yoshida, hubungan mereka mulai berkembang dengan cara yang tidak terduga. Yoshida, yang awalnya hanya ingin membantu Sayu, mulai melihat sisi lain dari gadis itu. Meskipun Sayu berusaha menggoda Yoshida, dia tetap teguh pada prinsipnya dan meminta Sayu untuk melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring dan mencuci pakaian. Ini adalah langkah yang menarik, karena Yoshida tidak ingin terjebak dalam situasi yang tidak nyaman.
Seiring waktu, keduanya mulai berbagi cerita dan pengalaman hidup. Yoshida, yang merasa kesepian dan patah hati, menemukan kenyamanan dalam kehadiran Sayu. Di sisi lain, Sayu yang merasa terasing dan kehilangan, menemukan sosok yang dapat dia percayai. Hubungan mereka bukan hanya sekadar hubungan antara seorang dewasa dan seorang remaja, tetapi juga sebuah perjalanan untuk saling memahami dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi kesulitan hidup.
Pesan Moral
Hige wo Soru. Soshite Joshikousei wo Hirou memiliki banyak pesan moral yang bisa diambil oleh pembaca. Beberapa di antaranya adalah:
- Keberanian untuk Menghadapi Masalah: Baik Yoshida maupun Sayu memiliki masalah masing-masing yang harus dihadapi. Mereka menunjukkan bahwa meskipun hidup bisa sulit, penting untuk tetap berjuang dan mencari solusi.
- Pentingnya Hubungan Manusia: Kisah ini menggarisbawahi betapa pentingnya memiliki orang-orang yang bisa kita percayai dan andalkan dalam hidup. Hubungan yang terjalin antara Yoshida dan Sayu menunjukkan bahwa dukungan emosional sangat berharga.
- Proses Penyembuhan: Melalui interaksi mereka, baik Yoshida maupun Sayu mulai sembuh dari luka emosional yang mereka alami. Ini adalah pengingat bahwa penyembuhan bisa datang dari hubungan yang tulus.
Kesimpulan
Hige wo Soru. Soshite Joshikousei wo Hirou adalah manga yang menyajikan kisah yang penuh emosi dan pembelajaran. Dengan karakter yang kuat dan hubungan yang berkembang, cerita ini berhasil menyentuh hati pembaca. Jika kamu mencari manga yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pelajaran hidup, maka ini adalah pilihan yang tepat untuk dibaca.