Ketika berbicara tentang manga dan webtoon, banyak cerita yang berhasil menarik perhatian pembaca dengan plot yang unik dan karakter yang mendalam. Salah satu judul yang sedang banyak dibicarakan adalah “Who Made Me a Princess”. Cerita ini bukan hanya sekadar kisah fantasi biasa; ia menggabungkan elemen drama, romansa, dan sedikit komedi, menjadikannya pilihan yang menarik bagi remaja yang mencari sesuatu yang lebih dari sekadar hiburan. Dengan latar belakang kerajaan dan intrik politik, “Who Made Me a Princess” membawa pembaca pada perjalanan emosional yang tak terlupakan.
Di pusat cerita, kita bertemu dengan Athanasia de Alger Obelia, seorang karakter yang memiliki nasib yang sangat tragis. Sejak lahir, Athanasia sudah menghadapi berbagai kesulitan. Ibunya meninggal saat melahirkannya, dan ayahnya, Kaisar Claude, tidak pernah menunjukkan kasih sayang sedikit pun kepadanya. Keterasingan dan kerinduan akan cinta orang tua membuat Athanasia menjadi sosok yang sangat menyedihkan. Namun, kisahnya tidak berhenti di situ. Ketika seorang wanita dari Korea modern tiba-tiba terbangun dalam tubuh bayi Athanasia, cerita ini mulai mengambil arah yang menarik.
Awal yang Baru
Setelah terbangun dalam tubuh Athanasia, wanita tersebut menyadari bahwa dia harus menghadapi nasib yang kelam. Mengetahui bahwa dia akan dieksekusi oleh ayahnya sendiri, dia bertekad untuk menghindari perhatian Kaisar Claude. Rencana awalnya adalah untuk tetap jauh dari jangkauan sang ayah. Namun, takdir memiliki rencana lain. Di usia lima tahun, dia bertemu dengan Claude, dan semua rencananya pun hancur berantakan.
Strategi Bertahan Hidup
Dengan situasi yang semakin rumit, Athanasia memutuskan untuk mengubah strateginya. Alih-alih menjauh, dia berusaha untuk menarik perhatian dan kasih sayang ayahnya. Dia ingin membuat Claude merasa bahwa dia adalah putrinya yang berharga, sehingga sang kaisar tidak akan pernah berpikir untuk menyakitinya. Ini bukanlah tugas yang mudah, mengingat karakter Claude yang dikenal sebagai sosok yang kejam dan tidak mengenal belas kasihan.
Karakter Pendukung yang Menarik
Selain Athanasia dan Claude, ada beberapa karakter pendukung yang menambah kedalaman cerita. Salah satunya adalah Jennette Margarita, yang mengaku sebagai “saudara” Athanasia. Jennette adalah karakter yang kompleks, memiliki keinginan untuk memiliki keluarga yang utuh. Ketika hubungan antara Athanasia dan Jennette berkembang, konflik dan ketegangan mulai muncul, menambah lapisan pada cerita.
- Intrik Nobility: Di balik layar, para bangsawan berusaha untuk mendapatkan kekuasaan, dan mereka tidak segan-segan untuk menggunakan Athanasia sebagai alat dalam permainan politik mereka.
- Bayangan Masa Lalu: Selain itu, ada ancaman dari masa lalu Claude yang berpotensi menghancurkan segalanya, menambah ketegangan dan tantangan bagi Athanasia.
Pesan dan Tema
Melalui kisahnya, “Who Made Me a Princess” tidak hanya mengisahkan tentang perjuangan seorang gadis untuk mendapatkan cinta dan pengakuan dari ayahnya. Ini juga menyentuh tema tentang keluarga, pengorbanan, dan bagaimana cinta dapat muncul dari tempat yang paling tidak terduga. Pembaca diajak untuk merenungkan arti sebenarnya dari hubungan keluarga dan bagaimana kita bisa berjuang untuk mendapatkan cinta yang kita inginkan.
Kesimpulan
“Who Made Me a Princess” adalah pilihan yang tepat bagi remaja yang mencari cerita yang lebih dari sekadar hiburan. Dengan karakter yang kuat, plot yang menarik, dan tema yang mendalam, manga ini berhasil menciptakan pengalaman membaca yang tak terlupakan. Jadi, jika kamu mencari sesuatu yang bisa menghibur sekaligus membuatmu berpikir, jangan lewatkan untuk membaca kisah Athanasia dan perjalanan emosionalnya di dunia yang penuh intrik ini.